Jangan bunuh anakmu
Sore itu disebuah tayangan berita televisi, ditemukan mayat bayi yang masih memiliki tali pusar di sebuah sungai. Berita ini hampir tiap hari menghiasi berita di media baik cetak, sosial mapun visual. Di lain berita ada pembullyan seorang penjual jajanan oleh sekelompok pemuda. Dan tak jarang berita serupa bertambah hari bertambah kasus yg terjadi bukan berkurang. Apakah tayangan ini sebuah gurauan atau istilah prank, maka sungguh sebuah kesalahan karena prank sudah dianggap prilaku benar. Padah Rosululloh ﷺ bersabda : Celakalah orang yang berkata, untuk berbohong agar orang-orang lain tertawa, celakalah dia, kemudian celakalah dia. Diceritakan oleh Abu Dawood, Al-Tirmidzi dan Al-Nasa'i dengan sanad yang benar.
Wahai pembaca yang Budiman, hal seperti ini bagian dari pembunuhan. Pembunuhan karakter lebih berbahaya dari pada pembunuhan fisik, pembunuhan karakter akan menyiksa bahkan membentuk pribadi yang buruk berkelanjutan apalagi menular melebihi penularan sebuah virus. Sedangkan pembunuhan fisik berhenti seketika itu saja.
Bayangkan betapa bahayanya pembunuhan karakter ini, yang sekarang jadi bahan tontonan yg disebut lawakan hiburan. Padahal agama mengajarkan hal ini utk tidak dilakukan sehingga beliau ﷺ mengatakan celaka, celaka dia, celaka dia sampai tiga kali. Amat berbahaya bukan, sudah merusak karakter juga melanggar aturan Wahyu atau agama.
Di hadits lain beliau ﷺ bersabda "Berlaku adillah terhadap anak-anak mu dalam pemberian seperti kalian suka apabila mereka berlaku adil terhadap kalian dalam hal berbakti dan kelembutan (ath-Thobroni, shahih Jami as-shagir 1046)
Rupanya berlaku adil kepada anak bagian dari penyelamatan dari pembunuhan karakter. Berlaku adillah.
Ibnul Qayyim rohimahulloh mengatakan barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anaknya dan meninggalkan begitu saja. Berarti dia telah melakukan kejahatan yang sangat Besar. Karena rusaknya karakter anak kebanyakan disebabkan oleh kedua orang tua nya, orangtuanya telah meninggalkan mereka begitu saja tidak mengajarkan kewajiban kewajiban dalam agama berikut Sunnah sunnahnya. Orang tua melalaikan mereka di waktu emasnya yaitu masa kecil, sehingga mereka tidak sanggup menjadi orang yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan tidak dapat memberi manfaat kepada orangtua mereka. Ada sebagian Orangtua mencela anaknya karena telah bersikap durhaka. Sang anak membantah, wahai bapakku engkau sendiri telah bersikap durhaka di masa kecil aku, maka aku sekarang mendurhakaimu setelah engaku tua. Sewaktu aku kecil engkau melalaikan aku, maka sekarang aku pun melalikanmu di masa tuamu."
Wahai orang tua jangan bunuh karakter anakmu dengan emosimu sesaat sebab nanti dia akan membunuh prilaki mu dimasa tuamu.
Alloh berfirman Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunu mereka adalah suatu dosa yang besar (Al Isro[17]:31)
Masya Allah indahnya,selalu mengingatkan agar para orang tua tidak melalaikan kewajiban terhadap anak-anaknya.janganlah bunuh karakternya karena akan berbahaya pada diri anak tersebut.dan berbuat adil lah karena ini yang akan menyelamatkannya.
BalasHapus