Postingan

Bacaan Ruqyah Mandiri

Gambar
ماذا يقول الإنسان إذا أراد أن يرقي نفسه ؟ يقول ما أرشد إليه النبي صلى الله عليه وسلم بقول : (رب الناس أذهب البأس واشف أنت الشافي لا شفاء إلا شفاؤك بسم الله أرقي نفسي من كل شيء يؤذيني ومن شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيني ) . ويتعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق ، "  وكان النبي صلى الله عليه وسلم يرقي نفسه في كفيه عند النوم إذا اشتكى شيئا ، وذلك بقراءة :  ( قل هو الله أحد ) و ( قل أعوذ برب الفلق ) و ( قل أعوذ برب الناس ) ( ثلاث مرات ) ، ويمسح بهما على رأسه ووجهه ، وما أقبل من جسده ( ثلاث مرات ) ".  والله ولي التوفيق . الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز Apa yang diucapkan kalau kita ingin meruqyah diri sendiri?

Ngasab sama dengan jihad

Ngasab artinya mencari nafkah untuk anak dan istri bahkan untuk kedua orangtua. Jihad adalah perang di jalan Allah, membela syariat Alloh. Al-Qudhai meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu: "Mencari nafkah yang halal adalah jihad" Ath-Thobroni meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu: "Mencari nafkah yang halal adalah wajib." Ad-Dailamy meriwayatkan dari Anas Rodhiyallohu Anhu: "Mencari nafkah yang halal hukumnya wajib atas setiap muslim." Ibnu Asakir meriwayatkan dari Anas Rodhiyallohu Anhu: "Barang siapa yang meninggal dunia dalam mencari nafkah yang halal, maka dia meninggal dunia dalam keadaan diampuni." Dari Ibnu Umar rodhiyallohu Anhuma: "Cukuplah dosa bagi seseorang untuk menyia-nyiakan orang yang seharusnya dia beri makan."

Sedekah nggak perlu nunggu kaya

Orang sering berfikir, mau sedekah kalau sudah punya uang. Mau wakaf kalau sudah ada sisa uang. Mau infaq kalau ada lebihan. Mau memberi kalau punya kelebihan. Maksudnya ntar kalau sudah kaya saya mau sedekah, saya mau wakaf, saya mau infaq dst... Justru dengan sedekah yang akan menjadikan kaya. Kalau sudah sedekah kok nggak kaya kaya, yang salah bukan sedekahnya. Teleti kembali bagaimana bersedekah ya mulai niatnya, caranya mendapatkan dan cara mengeluarkan. Baik, sebenarnya banyak cara yang menjadikan pekerjaan itu bagian dari sedekah. Perhatikan hadits berikut: Diriwayatkan oleh Ahmad dengan Sanad jayyid  dari Miqdam Ma'dikarib Rodhiyallohu Anhu berkata: Rosululloh shollallohu alaihi wa salam bersabda: "Makanan yang kau makan untuk dirimu sendiri, maka itu sedekah bagimu. Makanan yang kau berikan kepada anakmu, maka itu sedekah bagimu. Makanan yang kau berikan kepada istrimu, maka itu sedekah bagimu. Makanan yang kau berikan kepada pelayanmu, maka bagimu sedekah." Ma s

Keutamaan Satu Dinar untuk Keluarga

Islam mengajarkan pertengahan dalam nafkah, tidak berlebih-lebihan dan juga tidak pelit yakni cukup dan proposional. Kemudian nafkah itu sendiri bagian dari infaq. Dan infaq terbaik adalah yang dikeluarkan kepada keluarga. Lihat hadits berikut: Rosululloh shollallohu alaihi wa salam bersabda: " Satu Dinar yang kau infakkan di jalan Allah, satu Dinar yang kau infakkan untuk membebaskan budak, satu Dinar yang kau sedekahkan untuk orang miskin, dan satu Dinar yang kau nafkahkan untuk keluargamu. Yang paling besar pahalanya adalah yang kau nafkahkan untuk keluargamu" Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah Dari Sa'ad bin Abi Waqqash Rodhiyallohu Anhu: " Sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya apa yang kau nafkahkan untuk keluargamu, niscaya kau dapatkan pahala padanya, walaupun hanya sekedar sesuap makanan yang kau siapkan ke mulut istrimu. " Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya (2/81) dengan sanad shahih. Dari Abu Hurai

Wahai Suami, jangan anggap sia-sia harta kau berikan pada istrimu dan anakmu

Kata nafkah berasal dari kata nafaqo kemudian berkembang menjadi anfaqo yinfiqu infaaq, sedang dari nafaqo menjadi nafaqotan. Yang satu sama lain satu makna pemberian.  Alloh berfirman: " Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya." (QS. At-Tolaq [65]:7) Memberi nafkah semakna dengan mengeluarkan infaq. Melihat ayat tersebut memberi nafkah kepada istri dan anak sesuai dengan kemampuannya, bukan menyesuaikan kebutuhan. Kalau menyesuaikan dengan kebutuhan, tentu hal ini akan menjadi besar pasak dati pada tiang. Antara penghasilan yang didapat menyesuaikan dengan kebutuhan, akan merusak makna infaq itu sendiri bahkan keharmonisan rumah tangga terganggu dan tujuan akhir berkeluarga jadi tidak sesuai dengan wahyu. Ketika memahami makna infaq atau nafkah, hal ini akan ada amalan yang merusak nilai infaq atau nafkah itu sendiri. Lihat QS Al-Baqarah berikut: ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا يُتۡبِعُونَ مَآ أَنفَقُواْ مَنّٗا وَلَآ